Manusia, makhluk yang diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Dibekali dengan akal dan nafsu untuk senantiasa memilih pilihan, dan entah sampai saat ini apakah saya sudah benar dalam memilih jalan?
7 tahun silam pikiran tentang "Tiap-tiap manusia dilahirkan dengan nyawanya masing-masing, so bukankah hidupnya juga menjadi tanggung jawabnya sendiri?" hinggap begitu saja dibenak saya.
Tidak salah memang, hanya saja pemikiran seperti itu seakan mejadikan diri kita egois, tidak membutuhkan orang lain. Muncul lagi pertanyaan, "Lantas hidup kita itu harusnya seperti apa?"
Seiring waktu, kalimat bijak Imam Al-Ghazali mampir di layar browsing saya, kira-kira seperti ini: "Siapa yang mengenal dirinya, dia akan mengenal Tuhannya."
Jadi pada intinya, baik dalam mode "egois" memikul beban sendiri, maupun dalam mode "membutuhkan" itu sama baiknya asal kita paham betul siapa diri kita.
Yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah "bagaimana cara mengenal diri kita sendiri?".
jawabnya simpel tapi kompleks : "darimana - untuk apa - akan kemana- KITA?"
saat memiliki jawaban untuk ketiga pertanyaan tersebut, mau dalam mode apapun terserah karena intinya kita sudah paham patokan apa yang harus dijadikan pedoman saat kita memilih jalan.
Tags
Renungan
